Kamis, 25 April 2013

tips merawat burung ciblek

tips merawat burung ciblek berkicau
burung ciblek, merawat  atau memlihara burung ciblek itu tidaklah mudah atau gampang-gampang susah karena burung ciblek ini termasuk susah beradaptasi dengan lingkungan baru. Diperlukan kesabaran cukup tinggi untuk dapat memelihara ciblek ini, jadi mohon anda bersabar bila memelihara burung ciblek agar ciblek ini menjadi ciblek yang anda harapkan.
cara merawat ciblek

Agar burung ciblek rajin berkicau, maka anda perlu memperlakukan ciblek kesayangan anda dengan baik, sehingga burung anda merasa nyaman serasa hidup dilingkungan habitatnya. Berikut inni cara merawat ciblek yang perlu anda coba:
  • Silakan anda bangun pagi sebelum matahari terbit, kemudian buka krodong sangkar ciblek, gantang di luar rumah, tujuannya adalah diembun-embunkan agar ciblek mendapatkan suasana pagi yang segar sebelum mentari terbit. Hampir setiap burung suka suasana pagi menjelang matahari terbit.
  • setelah agak siang sekitar jam 7 - 8 pagi ciblek diberi extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.
  • Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
  • Setelah jam 9 pagi sebaiknya ciblek digantang di tempat yang teduh.
  • Pada sore hari sekitar jam 16.00 WIB sebaiknya diberi makanan tambahan seperti waktu pagi berupa jangkrik, ulat hongkong dan kroto.
  • Setelah Sore jam sekitar jam 17.00 WIB burung dikrodong lagi hingga pagi hari.
Memang perawatan ciblek cukup susah, terutama jika anda benar benar ingin menjadikan ciblek untuk perlombaan atau burung master yang berkualitas.
seputar ciblek & gambar ciblek
tips merawat burung ciblek
Membedakan Ciblek Jantan | Betina
Cara Merawat Ciblek liar | Tangkapan

Nah begitulah kawan berkutik.blogspot.com, saya mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungan sobat untuk membaca artikel berjudul tips merawat burung ciblek berkicau. Dan jangan lupa membaca artikel artikel yang lalu atau artikel yang akan datang . Atau anda dapat membaca artikel terkait dengan tema ini. Untuk memberikan komentar, silakan berkomen ria di tempat yang tersedia untuk meningkatkan kualitas blog ini. Mungkin keyword yang sesuai artikel ini adalah burung , burung ciblek , memelihara ciblek , perawatan burung ciblek .

Burung termahal di indonesia

10. Burung Terindah dan Termahal di Indonesia


Portalgue -Ada lebih dari tiga lusin spesies dalam keluarga Paradisaeidae, atau lebih dikenal denganbird of paradise. Ada sekitar 13 Genus dari burung-burung ini dan yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea. 

Di Indonesia kita menyebutnya dengan burung cendrawasih. Bercirikan dengan warna yang mencolok dan cerah, bulu berwarna kuning, biru, merah, dan hijau. Dengan warna-warna yang demikian mereka menjadi burung paling indah dan menarik di dunia, sehingga disebut sebagai burung dari surga.
Burung cendrawasih banyak ditemukan di Papua atau Papua Nugini dan pulau-pulau sekitarnya, termasuk juga Australia Timur. Sayangnya keberadaan burung ini semakin berkurang seiring dengan banyaknya perburuan liar yang tidak bertanggung jawab.

1. Lesser bird of paradise (Paradisaea minor)

The Lesser bird of paradise dikenal dengan nama Cendrawasih kuning kecil. Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm, berwarna merah-coklat dengan mahkota kuning dan punggung atas kuning kecoklatan.
Lesser bird of paradise
Burung jantan memiliki tenggorokan berwarna zamrud-hijau tua, sepasang ekor panjang dan dihiasi dengan bulu hiasan sayap yang berwarna kuning di daerah pangkal berwarna putih di daerah luarnya. 

Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan. Daerah penyabaranya meliputi seluruh hutan bagian utara Papua Nugini, dan pulau-pulau di dekat Misool dan Yapen.

2. Raggiana bird of paradise (Paradisaea Raggiana)

The Raggiana bird of paradise dikenal juga dengan nama Count Raggi’s bird of paradise. Burung ini juga yang paling dikenal sebagai burung Cendrawasih. Habitat burung ini terdistribusi secara luas di Pulau Irian selatan dan timur laut.
Raggiana bird of paradise
Memiliki panjang 34 cm panjang, berwarna merah-coklat keabu-abuan, iris kuning dan kaki berwarna cokelat keabu-abuan. Burung jantan memiliki mahkota kuning, tenggorokan zamrud-hijau tua dan kerah kuning di antara tenggorokan. 

Warna bulu sayap bervariasi dari merah ke jingga tergantung subspesies. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

3. Astrapia Ribbon-tailed (Astrapia mayeri)

Ini adalah salah satu burung cendrawasih yang paling spektakuler. Namanya Astrapia Ribbon-tailed dan memiliki bulu ekor terpanjang dalam kaitannya dengan ukuran tubuh, panjangnya mencapai lebih dari tiga kali panjang tubuhnya.
Ribbon tailed bird of paradise
Panjang burung dewasa mencapai 32 cm dengan ekor burung jantan yang bisa mencapai 1 meter. Burung jantan memiliki warna hitam dan hijau zaitun sedangkan burung betina berwana coklat. Burung jantan memilki ekor panjang berbentuk pita berwarna putih. Daerah penyebarannya ada di bagian tengah Pulau Irian.

4. Blue bird of paradise (Paradisaea rudolphi)

Namanya mengingatkan nama salah satu angkutan Taksi di Indonesia. Burung ini berukuran sekitar 30 cm, berwarna hitam, iris warna coklat gelap, kaki abu-abu. Burung jantan dihiasi dengan bulu sayap dengan dominasi warna ungu biru . Sehingga disebut juga dengan Cendrawasih Biru.
Blue bird of paradise
Blue Bird of Paradise adalah burung endemik Papua Nugini. Daerah penyebarannya meliputi pegunungan tenggara Papua Nugini.

5. Riflebird Paradise (Ptiloris paradiseus)

Kalau anda pernah melihat film Planet Earth, maka anda akan melihat burung ini. Burung ini memiliki panjang sekitar 30 cm dengan burung jantan berwarna hitam dengan warna-warni mahkota biru kehijauan, kaki hitam, iris coklat gelap dan mulut kuning. Burung betina jenis ini berwarna coklat zaitun.
Riflebird of paradise
Merupakan endemik di Australia timur, Riflebird juga tersebar di hutan hujan di New South Wales dan pusat Queensland. Burung jantan dapat mengembangkan sayapnya dan memamerkannya seraya bergerak ke kanan dan ke kiri di hadapan burung betina untuk memikat mereka.

6. Red bird of paradise (Paradisaea rubra)

Kita menamakannya Cendrawasih Merah, panjang sekitar 33cm berwarna kuning dan coklat, serta berparuh kuning. Burung jantan dewasa bisa mencapai 72cm termasuk bulu-bulu hiasannya yang berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya.
Red bird of paradisePrinces's Stephanie bird of paradise
Bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Merupakan endemik dari Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

7. Lawes’s Parotia (Parotia Lawesii)

Parotia lawesii berukuran sedang sampai dengan 27 cm). Daerah penyebarannya meliputi hutan pegunungan di tenggara dan timur Papua Nugini.
Parotia lawesii
Burung jantan memiliki warna hitam dengan kening putih, warnawarni tengkuk biru ungu dan emas bulu dada hijau. Dihiasi dengan tiga kawat hias kepala dari belakang setiap mata dan memanjang mengapit bulu yang berwarna hitam. Burung betina berwarna coklat dengan kepala burung gelap, iris kuning dan gelap.

8. King of Saxony bird of paradise (Pteridophora alberti)

King of Saxonyi adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap seperti panji yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Oleh karenanya burung ini dimakan Cendrawasih Panji.
King of saxony bird of paradise
Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. 

Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan. Daerah penyebarannya ada di hutan pegunungan pulau Irian.

9. Wilson’s Bird of Paradise (Cicinnurus respublica)

Wilson’s Bird of Paradise berukuran lumayan kecil sampai dengan 21 cm. Burun jantan adalah berwarna merah dan hitam dengan jubah kuning di leher, mulut hijau muda, kaki biru dan dua bulu ekor berwarna ungu yang melengkung. Semetara itu betina berwarna kecoklatan dengan mahkota biru.
Wilson's bird of paradise
Merupakan endemik Indonesia, dengan daerah penyebaran di bukit dan hutan hujan dataran rendah Kepulauan Waigeo dan Batanta dari Papua Barat.

10. Princess Stephanie’s Astrapia (Astrapia stephaniae)

Stephanie Astrapia berukuran sekitar 37 cm, burung ini berwarna hitam dengan warna-warni kepala biru-hijau dan ungu, disamping itu memiliki bulu ekor panjang hitam keungunan.

Burung betinanya berwarna coklat gelap dengan kepala hitam kebiruan. Habitat aslinya ada di pegunungan di pusat dan timur Papua Nugini.

sumber : http://erie-yustiawan.blogspot.com/2012/03/10-burung-terindah-dan-termahal-di.html

burung kacer

Ciri-ciri burung kacer petarung yang memiliki kicau paling memukau dan gaya paling eksotis memang perlu Anda pelajari, jika Anda adalah salah satu pegemar burung kicau dan berkeinginan untuk memelihara burung kacer. Perlu Anda ketahui bahwa burung kacer yang sering dipergunakan untuk kontes dan yang paling banyak diminati oleh para penggila burung kicau jenis kacer ada dua, yaitu jenis burung kacer hitam (kacer jawa dan kacer poci atau kacer sumatera).
Ciri Ciri Burung Kacer Petarung

Ciri-ciri burung kacer petarung

Perbedaan Kacer Jawa dan Kacer Sumatera (Poci)

  • Kacer Jawa berbulu hitam semua di bagian dada sampai dekat kloaka.
  • Kacer Sumatera warna hitamnya hanya sampai dada dan ke bawah hingga kloaka berwarna putih.

Ciri-ciri atau Karakter Dasar Burung Kacer Petarung :

  • Mudah beradaptasi dan mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
  • Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Kacer betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
  • Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.
  • Kuda Laut-Mbagong-Mbedesi. Setiap burung Kacer memiliki karakter ini, karena ini merupakan karakter dasar dari burung Kacer. Ada beberapa sebab yang membuat burung Kacer mbedesi atau mbagong, yaitu: terlalu birahi, tidak kondisi (mau mabung atau sedang mabung), jatuh mental dan kurang birahi.
Semoga informasi tentang ciri-ciri burung kacer petarung diatas dapat bermanfaat untuk Anda yang ingin memelihara burung kicau jenis kacer dan berikut kami sampaikan pula informasi tentang Cara Menjinakkan Burung Bakalan Liar.

Burung bersuara indah

1.Turdus Merula


Aku tak tahu apakah burung ini ada di Indonesia. Bahasa Inggrisnya adalah “Common Black Bird” (Turdus merula). Bentuknya biasa saja, berwarna hitam dan seringnya paruhnya berwarna kuning yang berarti jantan sedang yang betina paruhnya berwarna kehitaman.
Seekor induk burung hitam ini bersarang digarasi dirumah kami dan hanya bertelur dua butir. Sayangnya hanya satu telur yang menetas. Anak burung ini berwarna abu abu dan paruhnya tidak berwarna kuning. Ha…. kemungkinan besar dia cewek! Suaranya mencicit disaat induknya menyuapi makanan.
Description: http://kiyanti2008.files.wordpress.com/2010/01/baby-common-black-bird.jpg?w=499&h=341
Banyak orang yang tidak suka pada common black bird ini karena kebiasaannya mencari cacing dengan cara mencoker dan mengorek tanah di kebun. Kalau kebun dilapisi dengan mulch, maka burung ini akan menngoreknya hingga kepingan mulch itu berserakan dan berterbangan dimana mana dan kebun tak kelihatan rapi. Tadinya aku kesal juga dengan burung burung ini, namun setelah kebun kami pinggirnya dibatasi oleh papan kayu yang lebih tinggi dari permukaan tanah, tanah dan mulch tidak berserakan lagi.
Common black bird terkenal dan disukai karena nyanyiannya yang merdu dimusim berkembang biak dimusim semi. Awal musim semi ditandai dengan ramainya kicauan common black bird ini disaat subuh menjelang dan berlalunya siang hari ditandai oleh nyanyian burung burung ini disaat matahari mulai tenggelam.
Burung burung sederhana berwarna hitam ini telah menjadi penghuni kebun disekitar rumah kami. Tanah kebun menjadi gembur dan tidak padat karena kebiasaan burung ini mencoker coker permukaan tanah. Kotoran burung ini juga menjadi pupuk alami untuk tanaman kami. Nyanyiannya yang merdu yang paling kusukai. Karena sifatnya yang territorial, maka jumlah-nya pun selalu terkendali.
2. burung perkutut
perkutut yg mempunyai ekor bulunya berjumlah 15lembar,pemeliharannya akan mempunyai kewibawaan tinggi ,disegani n dihormati. perkutut yg dari matanya terlihat bercahaya maerah seperti mirah delima,pemeliharanya sangat berwibawa,disegani dan disayang. perkutut yg mempunyai kulit berwarna putih seluruhnya. Konon burung tsb juga pemeliharaan raja,baik skl dipelihara karena mendatangkan keuntungan,rejeki,selamat dan dapat mempengaruhi org banyak. perkutut yang selalu berbunyi diwaktu sore hari,pemeliharanya selalu dipermudah rejekinya,

3. Sri Lanka Frogmouth (burung bersuara mirip katak)

Hidup di kawasan India bagian Tenggara dan Sri Lanka, burung-burung ini adalah makhluk nokturnal. Dia hidup di belantara hutan tropis. Warna bulunya berbeda antara yang jantan dan betina. Betina tampak kemerahan dengan bintik-bintik putih ringan tersebar di seluruh tubuh. The males are grey and have a denser splatter of white spots. Jantannya berwarna abu-abu dan memiliki percik-percik titik putih. Burung ini disebut mulut katak karena dia juga bersuara seperti katak.
4.burung jalak suren

Burung Jalak suren diyakini mampu menjadi penjaga rumah yang handal. Burung jalak suren peka terhadap situasi sekelilingnya kemudian memberikan efek suaranya yang keras dan bervariasi sehingga jika dipelihara di rumah layaknya mempunyai anjing penjaga.
Jalak suren dalam bahasa ilmiah (latin) disebut sebagai Sturnus contra dan dalam bahasa Inggris disebut Asian Pied Starling atau Pied Myna.
Burung dari famili Sturnidae ini dapat ditemukan hampir di seluruh Indonesia terutama di Pulau Sumatera, Jawa, dan Bali. Selain itu burung Jalak suren tersebar juga di berbagai negara seperti Bangladesh, Bhutan, Kamboja, China, India,Laos, Myanmar, Nepal, Pakistan, dan Thailand.
Burung Jalak suren (Sturnus contra) berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja).
Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.

5.burung robin
adalah spesies burung yang postur tubunya kecil dan bulunya mempunyai warna yang cantik. Robin termasuk burung lincah dan suka bernyanyi. Sayang, burung asal China ini mulai jarang dijumpai di pasar - pasar burung. Warna bulunya sangat menarik, yaitu hijau dan abu - abu, dengan sedikit warna merah di bagian sayap.
6.burung poksay
burung ini berasal dari dataran China,postur tubuhnya besar dan warna bulunya hitam dan abu-abu dan makanya voer, buah pisang. Suara ocehannya merdu agak besar / ngebas bisa menirukan suara kucing, ayam. Biasanya ngoceh di pagi hari.
7.CUCAK ijo
“Trayper” nama julukan Cucak Ijo yang pernah saya lombakan dalam Iven tingkat nasional di Purwahamba Indah.
Setelah lomba demi lomba masing-masing jenis burung , inilah saatnya cucak ijo dilombakan. Masuklah Maz-Bejo membawa cucak ijo saya dalam arena lomba untuk menggantangkannya. Seru memang saat itu karena iven ini diikuti dari berbagai daerah se jawa.
8.burung anis bata(punglor merah)
Anis merah (amer) atau punglor merah, tetap jadi ikon penggemar berat burung kicauan. Harganya makin selangit. Jangan heran, jika burung berwarna merah bata dengan karakter bunyi khas dan suka teler ini, jadi burung kicau mania.
Tempo dulu, ketika debut anis merah baru mengorbit, gaya teler anis merah justru disiriki. Alias dijauhi. Nilai amer, jeblok ke titik terendah jika berbunyi dengan gaya teler. Tapi sejalan dengan waktu, terjadi perubahan cukup dramatis. Kicau mania kini justru berburu amer yang jago teler.
9.burung kenari
pada burung kenari, sebenarnya persoalan ini cukup bias di masyarakat. Akan tetapi, sudah sangat umum dan sepertinya sulit untuk merubah pemahaman tersebut.


10.burung murai batu
Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan. Jenis-jenis burung Murai Batu dan asal burung Murai batu yang banyak dikenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan, Burung Murai Batu Aceh, Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi dan Burung Murai Batu Kalimantan (Borneo). Suara burung Murai Batu sangat merdu dan bervariasi. Burung Murai Batu adalah salah satu burung penyanyi terbaik di dunia.


11.burung ciblek
Burung ciblek di pasaran saat ini ada dua jenis yaitu Prinia familiaris familiaris dan Prinia familiaris olivaces. Kalau masih muda akan sangat sulit membedakan keduanya, tetapi ketika sudah dewasa akan mudah sekali membedakannya apalagi ketika berkicau.
Pada jenis Prinia familiaris familiaris warna bulu lebih gelap, garis putih di sayap lebih lebar, badan lebih lebar, dan dada tampak bidang, jantannya bersuara keras, tajam dan tebal membentuk vokal ciikrak…ciikrak.. yang dikombinasi suara cicitan, penyebarannya di daerah Jawa Timur, Bali dan Jawa Barat.
Pada Prinia familiaris olivaces warna bulu tampak lebih terang atau lebih muda, garis putih di sayap lebih pendek dan agak kecil, tubuh tampak ramping, serta dada tidak terlalu bidang, bulu dada jantannya hitam yang tampak tipis atau samar, kicauannya lebih menonjolkan jeritan panjang satu nada dan tidak membentuk vokal seperti ciikrak..ciikrak..cet..cet.. oleh karena vokal suaranya tidak terbentuk maka suara kicauannya terdengar tipis dan kurang keras. Penyebarannya di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sumatera.
Penyebaran:
Ciblek lebih banyak dijumpai di Jawa, Bali dan Sumatera.
Habitat:
Daerah sawah, kebun, ladang, pinggiran hutan dan di sekitar rumah penduduk, dari dataran rendah hingga pada ketinggian 1000 m dpl sangat mungkin dijumpai burung ciblek. Musim berkembangbiaknya tidak pasti, akan tetapi pada umumnya mereka berkembangbiak pada saat menjelang musim hujan dengan jumlah telur yang dihasilkan antara 2 sampai dengan 3 butir. Makanan alami yang paling disukai ciblek adalah serangga, seperti ulat daun, rayap, telur kupu-kupu, telur semut dan jenis serangga lainnya.
Membedakan Ciblek Jantan dengan Ciblek Betina
Ciri-ciri ciblek jantan antara lain: badan lebih besar dan ekornya lebih panjang dari yang betina, bulu dada atas dan samping kanan kiri berwarna hitam, bulu dada ke bagian perut kuning keputih-putihan, atap kepala hingga ke sayap abu-abu gelap, untuk ciblek dewasa paruh bawah berwarna hitam,bunyi suara ciikrak…ciikrak..!! Sedangkan untuk ciri-ciri ciblek betina adalah: badan lebih kecil serta ekor lebih pendek dari yang jantan, bulu dada kuning keputihan, bulu atap kepala hingga ke sayap abu-abu pucat, untuk burung dewasa paruh bawah berwarna putih, mempunyai alis berwarna putih di atas mata, serta bunyi suara cineniin…cineniin…
Daya Tarik burung Ciblek
Daya tarik burung ciblek umumnya pada suara kicauannya, meskipun senada kicauannya menarik dinikmati ketika berulang-ulang dan terus-menerus terlebih lagi apabila kicauannya pada tempo yang tinggi dalam waktu lama.
Ciri-ciri ciblek yang baik
Umumnya ciblek dikatakan baik apabila telah rajin berkicau, namun hal ini belum menjadi ukuran kalau ingin membawanya ke arena lomba, suara kicauannya dikatakan baik kalau volumenya besar, keras, tajam, cepat dan tebal, hal ini sangat tidak mungkin dperoleh pada ciblek bakalan atau baru ditangkap. Biasanya suara burung berkicau yang baik dapat ditandai dengan meliha paruhnya, paruh yang agak panjang dan tidak begitu tebal menandakan burng memiliki suara yang baik dan rajin berkicau, sementara paruh yang pendek dan tipis biasanya kicauannya jarang dan ngambang.
Perawatan ciblek dari bakalan muda hutan yang belum makan voer
Menjinakkan bakalan ciblek muda hutan dari hasil tangkapan atau membeli di pasar burung yang belum makan voer sangat mudah, beberapa langkah perawatannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengkondisikan ciblek tersebut pada sangkar barunya sebaiknya ciblek di masukkan sangkar yang ketiga sisinya (samping kiri kanan dan belakang) ditutup dengan koran ataupun kain, kemudian ditaruh di tempat yang sepi, selama kurang lebih 3 (tiga) hari ciblek dikasih kroto segar setiap pagi dan sore.minuman bisa dicampur dengan multivitamin/antistress untuk burung.
2. Hari selanjutnya adalah meracik campuran kroto dengan voer lembut ditambah air sedikit. 2-3 hari pertama komposisi kroto dengan voer adalah 75%:25%; 2-3 hari kemudian 50%:50%; 2-3 hari kemudian 25%:75%. Pemberian campuran kroto dengan voer ini diberikan pada pagi dan sore hari, bisa ditambah dengan 2 (dua) ekor jangkrik kecil. Kira-kira 6 – 9 hari ciblek sudah mau makan voer, dengan melihat kotorannya yang sudah berwarna seperti warna voer. Campuran kroto bisa diganti dengan ulat hongkong.
3. Setelah warna kotorannya sudah menyerupai warna voer langkah selanjutnya adalah memberikan voer kering 100% selama 1 minggu yang diselingi dengan pemberian extra fooding berupa kroto segar/ jangkrik/ ulat hongkong dengan jumlah terbatas setiap pagi dan sore, sekaligus membuka ketiga sisi sangkar yang tertutup. Hal ini dilakukan untuk membiasakan secara perlahan-lahan terhadap dunia barunya. Pada tahap ini ciblek sudah dapat makan voer secara total, namun karena burung ciblek adalah burung pemakan serangga alangkah baiknya jika ciblek diberikan selingan jangkrik/ kroto/ ulat hongkong walaupun 1 (satu) hari sekali dengan jumlah 2-3 ekor jangkrik kecil atau 3-4 ekor ulat hongkong atau ½ sendok teh kroto.
4. Untuk menjinakkan ciblek, trik selanjutnya adalah menaruh burung ciblek pada keramaian dengan menggantungkannya pada posisi yang agak tinggi kemudian setiap pekan berangsur-angsur semakin rendah, sambil dilatih pemberian extra fooding dengan tangan.
5. Setelah 3 – 4 bulan burung ciblek anda akan berkicau dengan riang.
Pemberian kroto setiap hari akan merangsang burung ciblek cepat berkicau.
Perawatan burung ciblek supaya rajin berkicau
Untuk menjadikan burung ciblek anda rajin berkicau berikut tips perawatannya:
1. Pagi jam 05.00 WIB buka krodong, kemudian digantang di luar rumah, para kicaumania sering menyebut diembun-embunkan, namun sebenarnya untuk semua jenis burung senang akan suasana pagi hari menjelang matahari terbit.
2. Jam 07.00 WIB ciblek diberikan extra fooding berupa jangkrik kecil 2-3 ekor, kroto ¼ – ½ sendok teh, ulat hongkong 2 – 4 ekor (pemberian extra fooding bisa disesuaikan dengan settingan), kemudian disemprot dengan setelan semprotan lembut.
3. Penjemuran bisa dilakukan pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB.
4. Setelah itu di gantang ditempat yang teduh.
5. Sore hari jam 16.00 WIB pemberian extrafooding dengan jumlah yang sama dengan pemberian extra fooding pagi harinya.
6. Sore jam 17.00 WIB burung dikrodong.

12.kacer poci jantan
Kacer (Copsychus Saularis) merupakan salah satu burung fighter dengan kicauan yang sangat merdu seperti murai batu. Baik kacer poci maupun kacer hitam, rata-rata memiliki kemampuan untuk menirukan kicauan burung lainnya. Oleh karenanya kacer poci dan kacer hitam sangat digemari di kalangan kicau mania Indonesia. Selain bagus untuk sekedar hobi, kacer dapat pula dipelihara untuk tujuan lomba, khususnya kacer putih atau dada putih. Sementara untuk kacer hitam, lebih sering kita jumpai sebagai burung kelangenan meski tidak jarang ada pemain yang membawanya ke arena lomba. Namun demikian, secara umum kacer hitam lebih memiliki nilai jual dibanding dengan kacer putih. Alhasil, banyak penangkar lebih memilih indukan kacer hitam dibanding dengan kacer poci.
Kacer Poci Atau Kacer PutihUntuk mengetahui ciri kacer poci jantan, terutama jika burung tersebut sudah menginjak usia dewasa, sebenarnya tidak terlalu sulit. Warna dari keduanya sungguh sangat mencolok. Untuk lebih jelasnya, baca perbedaan / ciri kacer poci jantan dan kacer poci betina di bawah.
- Kacer putih jantan memiliki warna bulu hitam yang mengkilap, sementara warna bulu kacer putih betina cenderung kusam dan agak keabu-abuan.
- Pada bagian dada, kacer poci jantan memiliki warna hitam yang mengkilap, sementara si betina berwarna abu-abu.
- Kicauan kacer poci jantan cukup variatif dan lebih gacor, sebaliknya kacer poci betina memiliki kicauan yang monoton seperti cucak jenggot walau tidak semua betina bertipe demikian.
- Ukuran bodi kacer dada putih jantan biasanya lebih besar, sementara si betina lebih kecil. (namun ini tidak mutlak)
- Pada saat masih trotol, bagian dada kacer poci jantan di dominasi oleh trotol hitam dan kombinasi dengan warna putih kekuningan, sementara betina kombinasi trotol dengan warna putih keabu-abuan.
Mungkin hanya itu ciri-ciri singkat untuk membedakan kacer poci jantan atau kacer putih jantan. Kalau ada salah-salah kata, mohon di maafkan karena ciri-ciri diatas hanya berdasar pada penjabaran dari penjual burung beserta ulasan dari media.
Jika anda mengetahui ciri kacer poci jantan atau ciri kacer dada putih jantan yang belum ada di postingan ini, mohon untuk rela berbagi dengan yang lain. Wassalam dan semoga bermanfaat.
13.burung pendet
Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik.
Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, seperti ditulis Anang Dewanto dan Maloedyyn Sitanggang di Merawat & Melatih Burung Kicauan, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. Namun, dalam perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik.
Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.
14.cucakrowo
Burung cucakrowo atau cucakrawa merupakan salah satu anggota suku merbah. Merbah atau disebut juga cucak-cucakan (familia Pycnonotidae) adalah suku burung pengicau dari Afrika dan Asia tropis. Burung-burung ini kebanyakan memiliki suara yang merdu dan nyanyian yang beraneka ragam, kerap kali hutan menjadi ribut oleh suaranya terutama di pagi dan petang hari. Dalam bahasa Inggris, burung-burung ini dikenal sebagai Bulbuls.
Merbah aslinya dalam bahasa Melayu merujuk kepada beberapa jenis burung pengicau yang berbulu suram di semak belukar, termasuk pula jenis-jenis burung pelanduk, tepus, bentet dan lain-lain. Di sini, untuk kepentingan standarisasi penamaan seperti yang digunakan LIPI, merbah digunakan terbatas untuk menyebut burung-burung dari keluarga Pycnonotidae. Selain disebut merbah, burung-burung dari suku ini memiliki beberapa sebutan umum yang lain seperti cucak (Jawa); tempuruk, empuruk; tempulu', empulu', pampulu, empuloh (aneka bahasa Melayu di Sumatera dan Kalimantan); dan lain-lain.
Berukuran sedang, burung-burung ini biasanya bertubuh sedang agak ramping, leher pendek, dan ekor agak panjang. Kerap kali bermisai halus.
Sebagian spesiesnya memiliki warna-warni yang cerah: kuning, jingga, merah, pada dada, perut atau seluruh tubuhnya. Akan tetapi kebanyakan berwarna suram coklat zaitun, keabu-abuan atau kekuningan, dengan warna kuning, jingga atau merah di pantatnya. Jantan dan betina berwarna serupa.
Beberapa dengan warna hitam di kepala, jambul yang dapat digerak-gerakkan, atau janggut putih.
Merbah terutama adalah burung pemakan buah-buahan dan serangga. Di hutan, kebanyakan burung ini senang menjelajah semak belukar dan hutan yang setengah terbuka, memetik aneka buah kecil-kecil dan memburu serangga. Meski sebagian lagi lebih senang tinggal di atas pepohonan.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/04/Straw_Headed_Bulbul.jpg
Sering didapati berpasangan atau berkelompok, burung-burung ini terkadang bercampur dengan jenis yang lain. Ramai bersuara nyaring saling memanggil.
Merbah membuat sarang di atas pohon atau perdu, berbentuk cawan dari rumput, tangkai daun, atau serpihan daun, bercampur dengan serat-serat yang lain. Telur 2-3 butir.
Ragam jenis merbah
Di Indonesia terdapat sekitar 27 jenis, terutama terkonsentrasi penyebarannya di Indonesia bagian barat. Hanya dua spesies yang menyebar jauh hingga ke Sulawesi Selatan, salah satunya juga didapati di Lombok. Namun keduanya diduga menyebar karena dibawa manusia (feral, burung lepasan yang kemudian berbiak).
Akan tetapi anehnya ada satu jenis anggota suku ini yang menyebar terbatas (endemik) di pulau-pulau sekitar Sulawesi dan Maluku, yakni Brinji emas (Alophoixus (Hypsipetes) affinis). Bahkan karena hidup di wilayah kepulauan yang terisolir satu sama lain selama jutaan tahun, spesies ini telah berkembang menjadi sembilan subspesies yang berbeda.
Beberapa contoh anggota suku merbah ini selain cucak rowo (Pycnonotus zeylanicus) adalah Cucak kuning (P. melanicterus), Cucak kutilang (P. aurigaster), Cucak gunung (P bimaculatus), Merbah cerukcuk (P. goiavier), Merbah belukar (P. plumosus) dan Empuloh janggut (Alophoixus bres).
Cucak rawa dikenal umum sebagai cucakrawa, cangkurawah (Sunda), dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada warna kepalanya yang kuning-jerami pucat. Nama ilmiahnya adalah Pycnonotus zeylanicus (Gmelin, 1789).
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm ini memiliki mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap..

15.burung manyar
“Burung manyar yg telah akil balik akan mulai membangun sarang yg terbuat dari alang-alang atau daun tebu atau daun lainnya. Benar-benar ahli dan bersenilah mereka membangun sarang yang rapi serta bercitra perlindungan yang meyakinkan” (Burung-burung Manyar; P.249)

sumber : http://xmenbro.blogspot.com/2012/10/15-burung-bersuara-indah.html

Kacer, Raja Campuran Lokal

Kacer, Raja Campuran Lokal

Di kelas campuran lokal, eksistensi kacer (Copsychus saularis) boleh dikata cukup dominan. Penampialnnya yang hitam legam dengan variasi putih di bagian sayap dan ekor, serta paruh panjangnya yang tajam, menjadikan burung ini kerap dianggap sebagai duplikatnya murai. Badannya yang relatif lebih langsing, memungkinkan kacer bergerak lincah. Pada saat berkicau sering bergaya ala badut, menunggingkan ekor, sementara suaranya yang tajam melengking seakan musik pengiring gerakannya yang lucu. Kacer adalah entertain yang jempolan. Kalau ingin, kapan pun burung ini akan ngoceh. Tak peduli siang atau malam, panas atawa dingin. Peduli amat. Pokoknya kalau keinginan itu datang, ngocehlah...

Yang dimaksud dengan burung campuran lokal adalah beberapa jenis burung yang tidak termasuk dalam kelompok yang telah ditentukan dalam lomba. Penentuan kelompok itu sendiri merupakan kesepakatan para peng-gemar burung berkicau untuk menentukan jenis-jenis tertentu dalam lomba. Pada awalnya memang hanya jenis tertentu saja yang dikonteskan. Meski dalam perkembangannya hampir setiap jenis mendapat tempat di gantangan. Ka-rena itu kemudian di-buat batasan untuk menghindari terlalu banyaknya nomor lomba. Yang termasuk dalam kelas campur-an lokal antaralain kacer, jalak suren, branjangan, penthet, cucak ijo, serta ciblek.

Dari sekian banyak jenis burung campuran lokal, kacer (Copsychus saularis) termasuk paling banyak dipiara dan dikembangkan. Tak heran, kacer sering disebut-sebut sebagai 'raja campuran lokal'. Dominasinya yang kuat mendorong para penggemar ocehan berusaha memisahkan kacer menjadi kelompok tersendiri. Kacer, yang habitat aslinya banyak terdapat di daerah Jawatimur, termasuk burung yang receh. Artinya, ia tak pernah mau berhenti ngoceh bila ditempatkan pada suasana yang cocok. Kelincahan penampilannya adalah faktor pendukung keindahan yang mendongkrak popula-ritas burung warna hitam kombinasi putih ini.

Dibanding kacer Sumatera, kacer Jawatimur sebenarnya tak lebih unggul dalam hal variasi suara. Namun, kacer Sumatera tampaknya kurang gigih merangsek pasar, sehingga tak banyak kicaumania tertarik mengembangkan. Suara khas kacer yang tajam potensial diisi suara burung lain yang lebih merdu. Apalagi umumnya kacer piawai meniru suara burung lain, seperti hwa mei dan jalak suren. Maka, ke-dua jenis burung itu paling kerap dijadi-kan master kacer. Beberapa penghobi selalu menyandingkan kacer dengan hwa mei. Alasannya, suara dasar hwa mei berupa crecet-an sangat cocok bila dikumandangkan oleh kacer. Terutama untuk mendongkrak kualitas irama. Sementara memaster kacer dengan jalak suren antaralain untuk memperoleh efek crecetan yang cepat dan rapat, sekaligus memperoleh lengkingan keras meruncing.

Kombinasi suara asli kacer dengan hwa mei dan jalak suren, merupakan paduan pas untuk menghasilkan kualitas ocehan yang istimewa. Tak heran banyak penghobi mengumpulkan 'tiga serangkai' ini dalam satu deret program pelatihan. Sudah banyak yang membuktikan ketangguhan hasil pemasteran semacam ini di kancah kontes. Kacer menjadi tak terkalahkan dan merebut predikat raja kelas campuran lokal.


Mendidik Maskot Ocehan

Seperti atlet yang hendak diterjunkan ke arena lomba, burung ocehan pun perlu mendapatkan ‘diklat’ yang memadai. Kalau tidak, jangankan menyabet gelar juara, tidak memalukan pun sudah untung. Banyak cara yang dapat dilakukan. Pendidikan privat misalnya. Ini bila kita hanya memiliki satu jenis maskot dan satu master. Tingkat keberhasilan cara ini bisa 100 persen. Artinya, semua suara burung master dapat ditirukan oleh burung maskot.

Kelemahannya, karena hanya menggunakan satu master, variasi suaranya sangat minim. Cara ini hanya bagus diterapkan untuk jenis ocehan yang tidak perlu dididik dengan banyak master.

Lain dengan pendidikan ‘sistem kelas’. Satu burung master mendidik beberapa calon maskot. Agar suara maskot yang sedang dididik tidak ditiru yang lain, umur maskot harus sama. Burung master diletakkan pada posisi agar semua maskot dapat mendengar.

Bisa juga satu burung maskot dididik oleh beberapa master sesuai kebutuhan. Posisi maskot harus di tengah semua master, sehingga semua kicauan burung master dapat didengar dengan jelas. Bila maskot tidak merasa takut, tak perlu ada penyekat atau penghalang. Cara ini sekaligus untuk melatih mental. Kalau tidak biasa melihat burung lain, nanti pada saat lomba akan down mentalnya, dan mogok bersuara.

Setelah maskot dapat menirukan semua suara master, langkah berikutnya tentulah menjaga agar suara-suara tadi tidak hilang. Caranya, master tetap dipiara meski tak selalu didekatkan. Yang penting suaranya tetap bisa didengar sang maskot. Karena itu jika membeli burung didikan yang sudah jadi, sebaiknya dibeli juga masternya. Maksudnya, bila maskot mengalami stres, putus atau ngurak, pengisian suara bisa diulang hingga yang bersangkutan gacor lagi.

Sementara itu, burung yang sudah ‘jadi’ hendaknya tidak dicampur dengan burung lain yang punya dasar suara sama, terlebih burung sejenis. Ia hanya boleh didampingi oleh si master yang mendidiknya. Maksudnya agar si maskot tidak meniru suara burung lain yang ada di dekatnya. Kalau kalah mental, tak akan mau berkicau lagi dia.

Bila Anda memiliki burung dengan kategori istimewa, bagusnya hanya memelihara satu ekor saja. Kalau terpaksa punya lebih dari satu, penempatannya harus diatur sedemikian rupa sehingga antara yang satu dengan lainnya tidak saling mendengar atau melihat. Yang jelas, kesehatan dan perawatan harus diprioritaskan.


Gereja Bagus Buat Master

Untuk memperbaiki kualitas variasi kacauan burung lomba seperti anis merah, branjangan, cucak hijau, cendet dan lainnya, kicau mania seolah tertantang. Terlebih lagi penilaian juri pada umumnya berdasar pada kualitas bunyi, yakni variasi dan volume.

Karena itulah inovasi terus dikembangkan. Diantaranya mencari sosok burung yang memiliki suara nyleneh namun memiliki keanggunan. Tak pelak, burung lokal yang tak tersentuh kicau mania untuk lomba, diburu dan dimanfaatkan sebagai master. Diantaranya burung-burung master tersebut antara lain jalak suren dan manyar yang pada tahun 1999 karena mempunyai banyak peminat hingga dibuka dalam kelas tersendiri.

Demikian juga dengan prenjak merah dan prenjak putih (ciblek). Burung tersebut juga pernah masuk kelas tersendiri, bahkan pamornya terus melejit. Karena itu tidak salah jika pernah terdengar seekor prenjak bis laku diatas 5 juta.

Kabar terakhir yang sedang santer saat ini, burung gereja ternyata sangat bagus buat master. Benarkah? Padahal burung tersebut selama ini sama sekali tidak dilirik kicau mania. Dari bagian manakah jenis kicauannya yang menarik perhatian untuk memaster, ataukah itu hanya akal-akalan saja?

Menurut Yudiono , salah satu pemandu bakat burung, pemasteran dengan memanfaatkan suara burung gereja sudah dilakukannya sejak lama. Jenis kicauan yang menarik dari burung berwarna coklat kusam keabu-abuan mirip branjangan tersebut, karena bisa menambah besetan burung lomba. Yakni pada suara, trecet…cet…cet, cet-cet-cet yang dilantunkan panjang, rapat bersambungan (ngerol).

Pertama kali Yudiono tertarik, pada saat melihat sepasang burung gereja sedang kejar-kejaran mau kawin. Pada saat itulah burung tersebut sering melantunkan kicauan panjangnya. “Sudah lama saya mengamati perilaku gereja, suaranya memberi daya tarik tersendiri, karena itulah saya memelihara beberapa ekor gereja sejak anakan, dan saya manfaatkan sebagai master,” ungkapnya.

Namun jika menilik dari volume suaranya, tidak begitu keras seperti suara burung kicauan lain seperti branjangan, kenari, ciblek, blackthroat dan sejenisnya yang berukuran tubuh hampir sama, baguskah burung gereja untuk master? Mungkin itulah yang menjadi pertanyaan. Namun kembali denganmemperlihatkan buktinya kepada Agrobur, yakni branjangan miliknyayang sudah bisa menirukan suara gereja. Kicau mania pun akan tertarik untuk segera mengikuti jejaknya. Terbukti pula dengan burung cendet milik Mr Budhex, pemandu bakat burung Surabaya, mampu melantunkan kicauan gereja dengan fasihnya. Bahkan dari segi volume suara, justru terlihat menonjol karena menambah besetan burung tersebut.

Burung gerja seperti apakah yang bagus untuk master? Mereka berterus terang ketika ditemui Agrobur dikediamannya secara terpisah. Yang intinya, tentu saja harus burung gereja yang dipelihara sejak anakan. Kalau burung gereja dipeelihara atau ditangkap saat dewasa, burung tersebut tidak akan banyak berkicau. Bahkan yang terjadi adalah kematian karena burung tersebut tidak mau makan. Sedangkan cara memanfaatkannya sebagai master, tidak berbeda dengan pemasteran yang selama ini sudah dikenal kicau mania



Cara Mudah Memaster Burung

Memaster burung sebenernya gampang-gampang susah,ada yang dengan menggunakan kaset ataupun menempatkan burung master dalam satu kandang dengan yang dimaster. Bagi penggemar burung kicauan yang cukup gaek, ternyata memaster burung punya kiat tersendiri agar burung, efektif meniru burung master. Caranya dalam penempatan sebisa mungkin dibuat nyaman atau enak, sehingga burung dapat cepat menirukan si master. Sedangkan posisi sang master kudu diatasnya burung yang akan dimaster dan jaraknya jangan terlalu dekat, pokoknya jarak pe master dan yang dimaster tidak kelihatan. Karena bila mereka saling melihat, dapat mnyebabkan stress atau down pada salah satu burung bahkan kadang kala dapat menjadi ganas.

Walaupun nantinya penempatan tetap model atas - bawah lebih dianjurkan jika bisa menyamping dan jaraknya agak jauh. Dilakukan saat burung dalam keadaan istirahat didalam rumah, karena saat istirahat itulah ia punya waktu lebih lama untuk menirukan suara masternya. Dikerodong bisa dilakukan jika kedua burung tersebut masih saling terlihat, yang penting sih keseharian dirumah. Untuk burung yang dimaster jika jenisnya lebih kecil maka memang sangat diharuskan untuk menempatkan sang master tak terlihat. Karena dapat menyebabkan shock bagi burung yang dimaster, apalagi sejenis Fighter seperti cendet dan kacer seringkali malah jadi macet.

Untuk beberapa burung yang akan dimaster sebenernya sama aja, cuma antara burung yang dimaster satu sama lain diberi sekat, sebab jika mereka saling terlihat biasanya hasilnya tidak optimal bahkan sering sang burung malah ganas. Akibatnya yang pasti burung yang dimaster tadi tidak lagi rajin berkicau alias lagu yang diharapkan tidak keluar



Trend Suara Master

Memaster tidak hanya sekedar memilih burung master yang memiliki suara bagus dan indah, tapi harus disesuaikan dengan nada, lagu dan frekuensi burung yang akan diisi suaranya. Hal ini supaya burung yang dimaster mudah menangkap nada suara, irama, lagu yang dibawakan burung master.

Seperti misal memaster kenari biasanya menggunakan burung master blackthroat karena suara blackthroat diyakini memiliki lagu selaras dengan irama dan suara kenari. Atau dengan master ciblek yang memiliki frekuensi suara nyaris sama tingginya dengan suara kenari.

Beberapa perawat menganjurkan agar para kicau mania memaster yang disesuaikan dengan trend suara burung master saat ini. Hampir semua mengacu pada hasil akhir burung yang dimaster. Misalkan variasi lagu dengan tembakan merupakan syarat mutlak yang harus ada karena lagu yang disertai tembakan sebagai suara yang paling menonjol.

Selain tembakan, agar burung bisa tampil lebih istimewa maka perlu ditambahkan variasi speed (kecepatan mambawakan lagu dengan tidak terputus-putus). Speed rapat lebih diutamakan pada suara burung yang dimaster untuk menjaga rajinnya burung bernyanyi (nggacor).

Nah, sebagai variasi akhir sebaiknya diusahakan memaster dari jenis burung yang memiliki irama mengayun, mendayu dan meliuk-liuk. Kalau burung sudah menampilkan kelengkapan variasi seperti tersebut, maka baru bisa dikatakan burung yang telah dimaster itu mampu membawakan lagu secara ngerol (silih berganti lagu tidak mengulang dengan cepat, melantun indah dengan sekat tembakan


TREND BURUNG-BURUNG MASTER
Pilih Tembakan Dan Besetan


Tujuan memaster adalah melatih burung agar bisa menirukan suara lain, yakni suara burung, hewan lainnya atau visa juga suara benda disekitar burung yang dimaster. Dengan harapan bisa menambah variasi lagu burung yang dimaster tersebut menjadi beragam.

Masuk tidaknya suara burung master tergantung kepada tingkat kecerdasan burung dalam merekam suara. Ada beberapa burung yang yang memang sulit bahkan tidak bisa dilatih menirukan suara lain, tapi tak sedikit pula burung-burung cerdas dengan mudah sekali menirukan mastermya.

Diantara burung kicauan yang masuk klasifikasi burung lokal yang mudah menirukan adalah murai batu, cendet, cucak hijau dan branjangan. Karena kecerdasannya merekam suara, beberapa burung jenis ini seringkali kemasukan suara lain tanpa disengaja.

Tentu saja kalau suara yang tak diharapkan terlanjur terekam, menurut beberapa perawat bisa dikatakan burung itu rusak. Untuk itu harus dimaster ulang pasca rontok bulu sesuai dengan keinginan penghobi.

Karena apabila tak serius menanganinya tak sedikit burung kehilangan keistimewaan. Saat masa ganti bulu tersebut, burung mengalami penurunan kondisi tubuh, sehinggamau tak mau suara pun juga terkena akibatnya.

Untuk mengembalikan kualitas suara burung setelah rontok bulu, perlu penaganan khusus. Diantaranya memaster ulang dengan suara bagus yang pernah masuk padanya. Perlu diketahui, master yang bagus tersebut bisa menggunakan jalak suren, love bird, cucak jenggot atau cililin. Setiap burung master dipastikan memiliki suara khas yang bisa menambah kesan lagu lebih variatif. Meski sudah dimaster ulang, belum tentu kualitas lagu bisa kembali seperti sediakala. Maka yang terjadi jelas, burung bisa stres, macet bahkan bisa menjadi burung yanhg rusak. Sekali lagi, perawatan pasca ngurak memang membutuhkan penanganan khusus dan lebih serius.

Fungsi Kerodong Bagi Burung

Bagi masyarakat kicauan secara umum, mungkin menganggap kerodong yang selama ini dipakai penutup sangkar hanya sebagai pelindung burung dari angin, jadi kalau tak ada angin atau burung berada didalam rumah tak perlu dikerodong. Anggapan seperti itu ternyata kurang dibenarkan dimata tokoh burung gaek.

Mengapa? Karena setelah ditelusuri lebih dalam lagi, ternyata fungsi kerodong cukup banyak bagi setiap burung, khususnya burung yang siap lomba. Hanya saja tidak semua kerodong dikatakan layak sebagai kerodong burung, sebab untuk yang benar-benar baik, setiap kerodong harus memenuhi beberapa persyaratan diantaranya dapat membuat burung tenang dan merasa terlindung didalamnya dengan tetap bisa menikmati sirkulasi udara dengan baik.

Menurut Tjok Purnama, kerodong yang baik adalah yang transparan, yang bukan terbuat dari kain berserat rapat. Hal itu sesuai dengan sifat burung yang suka suasana terang, sehingga kalau memberikan kerodong dari kain yang seratnya tipis sinar dari luar masih masuk kedalam, dan burung juga masihbisa melihatsuasana luar sangkar.

Dengan memberikan kerodong yang tipis tadi membuat burung lebih nyaman, sebab burung masih bisa melihat makanan dan minuman dengan baik. Sebaliknya kalau kerodong tebal akan membuat ruangan didalam gelap burung tak bisa melihat apa-apa didalam sehingga burung lebih suka istirahat dan malas makan. Bila hal ini dibiarkan lama-kelamaan dapat menyebabkan londisi burung menurun dan malas bunyi.

Kemudian soal warna juga berpengaruh pada burung, untuk itu harus dipilih warna yang disukai burung secara umum yaitu yang tidak terlalu menyolok atau gelap. Warna yang selama ini disenangi burung adalah yang soft misalnya hijau muda, kuning muda, biru muda atau warna lain yang yang tidak terlalu kontras.

Untuk ngetes apakah kerodonh tersebut transparan atau tidak, saat beli kita bisa mengerodongkan dikepala kita, dari dalam kerodong kita bisa melihat keluar atau tidak, kalau kita bisa melihat dengan jelas keluar berarti kerodong tersebut cukup bagus bagi burung

sumber : http://onayinfoburung.blogspot.com/

Manusia mini



Manusia mini 15 cm. ©Sirius Documentary

Sepuluh tahun lalu sejumlah ilmuwan menemukan kerangka mayat tubuh menyerupai manusia berukuran 15 sentimeter di Chile. Kerangka tubuh mini tapi berkepala besar itu dinamai Atacama Humanoid. Ketika itu kerangka aneh itu diduga merupakan jabang bayi yang digugurkan, seekor monyet, atau bahkan alien alias makhluk luar angkasa.

Kini dalam sebuah film dokumenter Sirius para ilmuwan di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat, telah melakukan tes DNA terhadap kerangka mirip alien itu dan menyatakan mayat seukuran pena itu adalah manusia yang gennya telah dimutasi, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Rabu (24/4).

Koran lokal Chili ketika itu melaporkan seorang lelaki bernama Oscar Munoz menemukan kerangka itu pada 19 Oktober 2003 ketika dia sedang mencari benda purbakala di Kota La Noria, di Gurun Atacama.

Waktu itu Munoz menemukan sebuah kain putih berisi kerangka aneh itu. Mayat itu memiliki gigi, kepala membesar di bagian atas hingga ke belakang. Tubuh mayat itu berwarna gelap dan bersisik. Tak seperti manusia, mayat itu punya sembilan rusuk.

"Bisa saya pastikan mayat itu bukan seekor monyet. Mayat itu manusia, lebih mirip manusia ketimbang simpanse. Umurnya sekitar enam hingga delapan tahun," kata Garry Nolan, direktur ilmu Biologi di Universitas Stanford.

"Makhluk itu pernah bernapas, makan, bermetabolisme. Pertanyaan menarik muncul, sebesar apa dia ketika lahir. Hasil tes DNA dengan teknik komputasi bisa menentukan makhluk itu adalah manusia," ujar Nolan.


sumber:http://www.jurnalharian.com/2013/04/manusia-mini-15-sentimeter-ditemukan-di.html